Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Penerus Kedokteran Islam
Sumber foto : multimedia-taufanaryatanubrata.blogspot.com

Sumbangannya yang cukup fenomenal adalah menemukan teknik jahit luka. Ilmuwan kelahiran Iran tersebut merupakan guru dari dokter terkenal Ibnu Sina. Tokoh ilmuwan Islam ini tidak tertandingi pada masanya. Di dunia pengobatan ia sangat pandai meramu, mengenali dan menemukan obat. Ar- razi selain menjadi orang pertama yang membuat jahitan dengan benang yang terbuat dari serat juga terkenal sebagai orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak
Dalam salah satu karyanya, Ar- razi memberikan informasi yang amat menarik perhatian para peneliti, yaitu tentang small-pox ( penyakit cacar ). Untuk jasa ini ia dianggap sebagai sarjana yang mula-mula meneliti penyakit tersebut.  Ia membedakan penyakit menjadi cacar air (variola) dan cacar merah (rougella). Karangan Ar-razi lainnya, aj-judari wa al- hasbah (cacar dan campak) telah diterjemahkan oleh J. Ruska dengan judul Ar-razi’s buch: geheimnis der geheimnisse. Selain itu edisi Bahasa Inggris sejak tahun 1498- 1866 M telah dicetak sebanyak 40 kali. Buku ini pulalah yang memberi pengetahuan kepada para dokter Eropa tentang liku-liku penyakit cacar. Karena kepintarannya, ia juga sering dijuluki dengan Galen-nya Arab. Seperti telah diketahui bahwa Galen merupakan dokter dan filosof Yunani yang sangat terkenal. Dokter legendaries di era keemasan peradaban Islam itu juga secara khusus mengembangkan perawatan kesehatan gigi. Ar-razi terbilang sebagai dokter muslim pertama yang memberi sumbangan bagi ilmu kedokteran gigi.
Ar-razi mencoba merekomendasikan metode yang dikembangkan Galen seorang dokter dari peradaban Yunani dalam melepas gigi rusak dengan cara dibor. Untuk mengurangi rasa sakit saat gigi dibor, Ar-razi menganjurkan agar lubang gigi ditetesi minyak. Ar-razi pula yang pertama kali melakukan pengobatan khas dengan pemanasan serta merupakan sarjana kedokteran yang menganggap penting pengobatan kepala pening,  dia juga diduga sebagai yang pertama kali mendiagnosa tekanan darah tinggi. Ia mengungkapkan   kai, yakni mengobatan yang mirip dengan cara akupuntur yang sekarang amat popular dengan cara penusukan noktah-noktah tertentu pada tubuh dengan besi-besi dan runcing dan telah dipanaskan oleh minyak mawar atau minyak cendana . Dalam buku ini , Ar-razi memaparkan pula berbagai macam luka serta pengunaan kayu pengapit dan penyangga (spalk) untuk keperluan patah tulang. Lebih jauh lagi ia menguraikan tentang sakit perut disebut batr ( potong ) dan fatg (koyak) dan serta menulis buku mengenai penyakit anak- anak dan  telah menggunakan injeksi erethal (saluran kencing dan sperma).
Selama hidup Ar-razi mengarang buku- buku ilmiah yang jumlahnya tak kurang dari 200 buah. Salah satu diantara adalah Al-hawi (buku menyeluruh) yang terdiri dari 20 jilid. Agaknya Al-hawi merupan karya terbesarnya. Buku ini juga dianggap sebagai intisari ilmu-ilmu Yunani, Syria, dan Arab. Hal terpenting dalam karya Ar-razi adalah setiap tulisan yang dipublikasikan merupakan hasil rangkuman ilmu-ilmu  kedokteran yang telah dicoba keabsahannya dan kebenarannya lewat eksperimen.
Melalui kitab yang ditulisnya yakni El-mansuri dan Al-hawi, dokter muslim legendaries Ar-razi telah berhasil mengungkapkan definisi symptoms (gejala) dan perawatannya untuk menangani sakit mental dan masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental. Ar-razi juga tercatat sebagai dokter  atau psikolog pertama yang membuka ruang psikiatri di sebuah rumah sakit di kota Baghdad. 
Kurang lebih setengah abad setelah wafatnya, buku tersebut baru di jumpai 2 jilid dan jauh sesudahnya baru ditemukan dalam berbagai museum di Eropa. Istana-istana Kristen Eropa ketika itu mempunyai perhatian besar akan buku tersebut dan merasakan betapa pentingnya bagi para tabib yang ditugaskan  untuk menjaga kesehatan keluarga raja-raja.
Setelah Perang Salib raja-raja Eropa saat itu memerintah agar buku-buku karangan Ar-razi diterjemahkan dalam Bahasa Latin, bahasa resmi pengetahuan Eropa waktu itu. 
Ar-razi juga menuangkan buah pikiranya tentang anatomi dan fisiologi THT dalam kitab al-hawi, ar-razi misalnya, memiliki cara sendiri untuk mendiagnosis dan mengobati pasien penyakit THT  hasil kajian para dokter muslim tentang anatomi dan fisiologi THT itu terekam dalam kitab dan risalah kedokteran islam.
Dalam kitabnya yang berjudul al- hawi ( the comprehensive) pula, dokter termashyur  di awal abad ke- 10 itu memeriksa pasiennya dibawah cahaya matahari langsung. Dia juga menggunakan mikroskop cermin untuk memeriksa telinga dan hidung, ar-razi menggunakan specula sedangan, untuk memeriksa mulut dan tenggorokan, ia menggunakan penekan lidah.
Dokter termasyhur itu juga menjelaskan penyebab penyakit yang sering terjadi di bagian luar dan tengah telinga. Tak Cuma  itu, ar- razi pun memerinci satu per satu jenis penyakit di bagian telinga. Selain itu, dia juga menjelaskan penyakit lainnya yang biasa terjadi pada hidung, mulut, kerongkongan, dan tengorokan, ar- razi pun tercatat sebagai dokter pertama yang menjelaskan rhinorrhea atau penyakit ingusan berikut penyebabnya.
Ia juga salah satu dokter yang menaruh pada dapak efek psikologis dalam merawat pasien dan di gunakan untuk menasehati murid- muridnya untuk memberikan pasien mereka kesan bahawa mereka tidak terlalu sakit dan bahwa mereka akan segera sembuh. Ar-razi berkata: ‘’seorang dokter harus selalu menyakinkan pasien bahwa ia akan pulih kembali, dan membuatnya untuk berharap untuk dapat disembuhkan bahkan jika dia tidak yakin tentang hal itu. Kinerja tubuh sangat dipengaruhi oleh suasana hati psikologis.
Ar- razi juga mengembangkan  metode inovatif untuk memilih lokasi terbaik untuk membangun sebuah rumah sakit, yang tetap sangat dikagumi oleh dokter sampai hari ini. Metode ini adalah menempatkan beberapa potongan- potongan daging yang berbeda (dalam kota) dan melihat bagaimana menjadi busuk  dengan berlalunya waktu. Tentu saja, tempat terbaik dalam hal yang baik dan sehat akan menjadi  paling efektif dalam membuat daging busuk. Pengabdian dan kejeniusan Ar-razi ini di akui barat. Banyak ilmuan barat menyebutkan perintis terbesar di dunia Islam di bidang kedokteran.