REPUBLIKA.CO.ID, CHANGSHA --- Relawan perlindungan hewan Cina Selatan menyelamatkan 600 kucing yang akan menjadi hidangan makan malam warga setempat. Kucing itu diselamatkan setelah truk yang membawanya mengalami kecelakaan pada Kamis (17/1) waktu setempat.
Kucing-kucing itu dimasukkan dalam sebuah peti kayu. Relawan mengambil kucing tersebut di pusat kota Changsa yang menjadi lokasi kecelakaan truk. Sekitar 100 kucing ditemukan telah mati.
Dalam foto yang diambil dalam penyelamatan tersebut, para relawan membongkar peti pada larut malam. Foto tersebut disebarluaskan melalui media sosial setempat.
Banyak dari kucing itu berwarna putih dan gemuk. Mereka melarikan diri atau bahkan meninggal setelah ditinggalkan dalam keadaan kedinginan selama lebih dari 24 jam.
Ketua Asosiasi Penyelamatan Hewan Kecil Changsha, Xu Chenxin mengatakan kucing-kucing itu akan menjadi bahan makanan di Cina Selatan.
"Ini sangat mudah untuk menebak kucing-kucing itu akan dimakan karena pemiliknya tidak peduli apakah mereka masih hidup atau mati, " ungkap dia seperti dikutip emirates247.
Xu mengatakan ketika timnya tiba sektar 50 peti ditumpuk tinggi. Kucing itu telah melakukan perjalanan selama beberapa hari, tanpa air ataupun makanan.
Kucing-kucing itu akan menuju restoran di Guangdong, Provinsi sebelah selatan. Penyelamat bernegosiasi dengan sopir truk untuk membeli kucing-kucing tersebut dengan harga 10 ribu yuan. Kucing itu akan diadopsi. "Kami sudah punya daftar orang yang akan mengadopsi di Changsha, " kata mereka.
Penyelamatan itu bukan yang pertama kali dilakukan di Cina. Konvoi truk yang membawa 500 anjing pernah dihentikan para aktivis di jalan raya Beijing pada 2011. Hewan-hewan itu kemudian diselamatkan.
Kucing tidak biasa dimakan di sebagian besar restoran Cina. Namun, restoran di selatan terus melayani hidangan dengan menu daging kucing. Negara itu tidak memiliki undang-undang yang melindungi hewan yang tidak terancam punah.