MERDEKA.COM,
Seorang lelaki Tibet tewas setelah membakar diri saat melakukan aksi unjuk rasa menentang kedudukan China di wilayah itu. Ini menjadi kasus bakar diri pertama di tahun ini.
Situs asiaone.com melaporkan, Minggu (13/1), aksi ini dilancarkan di Kota Xiahe, Provinsi Gansu, sebelah barat China. Lelaki itu disebut-sebut bernama Tseba yang berjalan sekitar empat kilometer dari desanya untuk mengikuti unjuk rasa. Tseba juga memanggil pemimpin spiritual Tibet tertinggi Dalai Lama untuk kembali ke wilayah itu.

Radio Pembebasan Asia (RFA) bermarkas di Amerika Serikat melaporkan sekitar 96 warga Tibet membakar diri tiga tahun belakangan. Kebanyakan dari kalangan biksu demi memprotes kebijakan Ibu Kota Beijing atas tanah Tibet. Aksi ini sempat mereda saat Xi Jinping naik menjadi pemimpin sebab disinyalir bisa membawa perubahan bagi Tibet.

Namun kenyataan berbanding terbalik sebab kebijakan China atas Tibet semakin keras. Negeri Tirai Bambu itu mengklaim ingin memberikan kesejahteraan dan kehidupan layak bagi warga Tibet tapi penduduk beranggapan ini modernisasi bakal menghancurkan wilayah itu.
Pemerintah setempat dan polisi hingga kini masih menolak berkomentar soal aksi bakar diri itu.


Sumber: Merdeka.com